BBlockchain terdiri dari dua kata, yaitu block yang berarti adalah blok/kumpulan dan chain yang berarti rantai. Jika melihat hubungan pada kedua kata tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengertian blockchain adalah sebuah kelompok data yang saling terhubung satu sama lain.
Blockchain sendiri merupakan sebuah teknik dan teknologi penyimpanan data digital terkni yang penggunaannya sendiri tidak terlepas dari cryptocurrency.
Data digital yang tersimpan pada jaringan blockchain pun bisa bermacam-macam jenis dan tergantung dengan kebutuhan penyimpanan data yang diinginkan pencipta maupun penggunanya. Contohnya seperti data finansial, gambar, musik, game, dan beragam jenis data lainnya.
Cara Kerja Blockchain
Teknologi blockchain saat ini populer digunakan pada kripto atau cryptocurrency. Seperti dikutip dari Koinworks, berikut ilustrasi cara kerja blockchain:
- Bayangkan sebuah toko/tempat yang menerima pembayaran melalui Bitcoin.
- Datang pembeli yang ingin membayar menggunakan Bitcoin.
- Penjual memberikan alamat dompet digital atau wallet miliknya.
- Pembeli melakukan transfer/pengiriman Bitcoin ke alamat wallet tersebut.
- Penjual menerima Bitcoin di dompet digitalnya.
Secara singkat cara kerja sistem blockchain di mata penjual dan pembeli sangat mudah. Karena itu banyak sekali yang menyukai cara kerja blockchain ini.
Tetapi dalam proses tersebut, ketika sang pembeli melakukan transfer di langkah 4, sistem blockchain melakukan sebuah proses validasi transaksi yang diproses secara global di jaringannya. Berikut adalah detailnya:
- Permintaan transfer tersebut dikirim dalam bentuk request ke jaringan blockchain
- Nantinya request tersebut akan terkirim ke jaringan/chain para penambang Bitcoin (miners) yang memiliki perangkat khusus untuk melakukan kalkulasi matematika yang digunakan untuk validasi transaksi Bitcoin.
- Penambang akan melakukan validasi transaksi dan nilai Bitcoin yang terkirim.
- Setelah tervalidasi, maka sistem akan mencatat transaksi ke sebuah blok data jaringan. Blok ini yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menyimpan data transaksi antara pembeli dan pemilik toko tadi.
- Setelah blok tersimpan di jaringan, maka Bitcoin tersebut masuk ke dompet digital penjual.
Kebanyakan pengguna blockchain saat ini memanfaatkan teknologi ini untuk transaksi mata uang kripto ataupun aset kripto seperti NFT seperti pada ilustrasi di atas.
Sehingga saat ini sudah terlihat perbedaan blockchain sebagai sistem/jaringan dengan cryptocurrency sebagai komoditas/alat. Ibaratnya blockchain adalah jalan tol dan cryptocurrency adalah mobilnya. Kita dapat memilih dan membeli mobil yang dapat diizinkan berjalan di dalam tol.
Semoga hal ini dapat membantu kamu lebih mengenal industri ini lebih baik lagi ya!
Disclaimer on. Artikel ini hanyalah merupakan sarana informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, sehingga keputusan akan kembali pada masing-masing investor. Perdagangan/trading cryptocurrency dan NFT memiliki volatilitas dan resiko pasar yang tinggi. Selalu rencanakan segalanya dengan hati-hati. Cerita Coin tidak bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi dari keputusan dan aksi perdagangan Anda.